badut setan airin rachmi diany rampok banten buat rampok tangerang selatan dalam pilkada

badut setan airin rachmi diany rampok banten buat rampok tangerang selatan dalam pilkada
badut setan airin rachmi diany rampok banten buat rampok tangerang selatan dalam pilkada tangsel 13 november 2010 besok ini

Sabtu, 20 November 2010

Airin Bilang Andre Taulani Lebay Minta Hitung Ulang Pilkada Tangsel 2010


MINTA HITUNG ULANG
Saksi pasangan nomor urut tiga Arsid-Andre, Suryadi Niam, meminta KPUD Kota Tangsel untuk menghitung ulang hasil perolehan suara di sejumlah wilayah. Panitia pemilihan kecamatan (PPK) setempat diduga telah menyelewengkan hasil suara dan menuding PPK setempat tidak netral dalam merekap suara.

Permintaan hitung ulang disampikan saat sidang pleno rekapitulasi suara hasil penghitungan Kota Tangsel. “Kami menemukan adanya pemilih di Pondok Aren, Ciputat, dan Ciputat Timur yang dibiarkan masuk TPS dengan tiga surat panggilan sekaligus, makanya kami minta penghitungan suara diulang,” ujar Suryadi.

Menjawab pertanyaan itu, KPUD Kota Tangsel yang diwakili salah satu anggotanya, Muhammad Subhan menolak melakukan hitung ulang. Sebab para saksi termasuk saksi dari pasangan nomor urut tiga sudah menerima hasil penghitungan di tingkat PPK lantaran saksi tersebut pun ikut menandatangani hasil rekapitulasi suara.

Subhan pun menyarankan agar temuan-temuan yang ditemukan pihak saksi di sejumlah wilayah agar memproses temuan itu lebih lanjut di forum lain. Sebab, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam perolehan suara di wilayah yang dianggap bermasalah itu.
Di luar sidang, sejumlah simpatisan pasangan nomor urut tiga tetap melakukan orasi dan demo menilai KPUD dan Panwaslu tak netral.
Menghindari aksi demo bertambah kisruh jajaran POlres JAksel yang dipimpin Kapolres Jaksel Kombes Pol Gatot terpaksa mengamankan dua orang pendemo agar suasana tak semakin memanas.
Ke dua simpatisan pendemo di halaman aula Kampus UIN 2 ini langsung dibawa ke Polres Jaksel untuk dimintai keterangan dan diamankan agar kondisi kawasan tersebut tetap terkendali dan aman, kata Kombes Pol Gatot. (anton/tiyo)

6 komentar:

  1. MINTA HITUNG ULANG


    Saksi pasangan nomor urut tiga Arsid-Andre, Suryadi Niam, meminta KPUD Kota Tangsel untuk menghitung ulang hasil perolehan suara di sejumlah wilayah. Panitia pemilihan kecamatan (PPK) setempat diduga telah menyelewengkan hasil suara dan menuding PPK setempat tidak netral dalam merekap suara.

    Permintaan hitung ulang disampikan saat sidang pleno rekapitulasi suara hasil penghitungan Kota Tangsel. “Kami menemukan adanya pemilih di Pondok Aren, Ciputat, dan Ciputat Timur yang dibiarkan masuk TPS dengan tiga surat panggilan sekaligus, makanya kami minta penghitungan suara diulang,” ujar Suryadi.

    Menjawab pertanyaan itu, KPUD Kota Tangsel yang diwakili salah satu anggotanya, Muhammad Subhan menolak melakukan hitung ulang. Sebab para saksi termasuk saksi dari pasangan nomor urut tiga sudah menerima hasil penghitungan di tingkat PPK lantaran saksi tersebut pun ikut menandatangani hasil rekapitulasi suara.

    Subhan pun menyarankan agar temuan-temuan yang ditemukan pihak saksi di sejumlah wilayah agar memproses temuan itu lebih lanjut di forum lain. Sebab, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam perolehan suara di wilayah yang dianggap bermasalah itu.

    Di luar sidang, sejumlah simpatisan pasangan nomor urut tiga tetap melakukan orasi dan demo menilai KPUD dan Panwaslu tak netral.

    Menghindari aksi demo bertambah kisruh jajaran POlres JAksel yang dipimpin Kapolres Jaksel Kombes Pol Gatot terpaksa mengamankan dua orang pendemo agar suasana tak semakin memanas.

    Ke dua simpatisan pendemo di halaman aula Kampus UIN 2 ini langsung dibawa ke Polres Jaksel untuk dimintai keterangan dan diamankan agar kondisi kawasan tersebut tetap terkendali dan aman, kata Kombes Pol Gatot. (anton/tiyo)

    BalasHapus
  2. MINTA HITUNG ULANG


    Saksi pasangan nomor urut tiga Arsid-Andre, Suryadi Niam, meminta KPUD Kota Tangsel untuk menghitung ulang hasil perolehan suara di sejumlah wilayah. Panitia pemilihan kecamatan (PPK) setempat diduga telah menyelewengkan hasil suara dan menuding PPK setempat tidak netral dalam merekap suara.

    Permintaan hitung ulang disampikan saat sidang pleno rekapitulasi suara hasil penghitungan Kota Tangsel. “Kami menemukan adanya pemilih di Pondok Aren, Ciputat, dan Ciputat Timur yang dibiarkan masuk TPS dengan tiga surat panggilan sekaligus, makanya kami minta penghitungan suara diulang,” ujar Suryadi.

    Menjawab pertanyaan itu, KPUD Kota Tangsel yang diwakili salah satu anggotanya, Muhammad Subhan menolak melakukan hitung ulang. Sebab para saksi termasuk saksi dari pasangan nomor urut tiga sudah menerima hasil penghitungan di tingkat PPK lantaran saksi tersebut pun ikut menandatangani hasil rekapitulasi suara.

    Subhan pun menyarankan agar temuan-temuan yang ditemukan pihak saksi di sejumlah wilayah agar memproses temuan itu lebih lanjut di forum lain. Sebab, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam perolehan suara di wilayah yang dianggap bermasalah itu.

    Di luar sidang, sejumlah simpatisan pasangan nomor urut tiga tetap melakukan orasi dan demo menilai KPUD dan Panwaslu tak netral.

    Menghindari aksi demo bertambah kisruh jajaran POlres JAksel yang dipimpin Kapolres Jaksel Kombes Pol Gatot terpaksa mengamankan dua orang pendemo agar suasana tak semakin memanas.

    Ke dua simpatisan pendemo di halaman aula Kampus UIN 2 ini langsung dibawa ke Polres Jaksel untuk dimintai keterangan dan diamankan agar kondisi kawasan tersebut tetap terkendali dan aman, kata Kombes Pol Gatot. (anton/tiyo)

    BalasHapus
  3. MINTA HITUNG ULANG


    Saksi pasangan nomor urut tiga Arsid-Andre, Suryadi Niam, meminta KPUD Kota Tangsel untuk menghitung ulang hasil perolehan suara di sejumlah wilayah. Panitia pemilihan kecamatan (PPK) setempat diduga telah menyelewengkan hasil suara dan menuding PPK setempat tidak netral dalam merekap suara.

    Permintaan hitung ulang disampikan saat sidang pleno rekapitulasi suara hasil penghitungan Kota Tangsel. “Kami menemukan adanya pemilih di Pondok Aren, Ciputat, dan Ciputat Timur yang dibiarkan masuk TPS dengan tiga surat panggilan sekaligus, makanya kami minta penghitungan suara diulang,” ujar Suryadi.

    Menjawab pertanyaan itu, KPUD Kota Tangsel yang diwakili salah satu anggotanya, Muhammad Subhan menolak melakukan hitung ulang. Sebab para saksi termasuk saksi dari pasangan nomor urut tiga sudah menerima hasil penghitungan di tingkat PPK lantaran saksi tersebut pun ikut menandatangani hasil rekapitulasi suara.

    Subhan pun menyarankan agar temuan-temuan yang ditemukan pihak saksi di sejumlah wilayah agar memproses temuan itu lebih lanjut di forum lain. Sebab, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam perolehan suara di wilayah yang dianggap bermasalah itu.

    Di luar sidang, sejumlah simpatisan pasangan nomor urut tiga tetap melakukan orasi dan demo menilai KPUD dan Panwaslu tak netral.

    Menghindari aksi demo bertambah kisruh jajaran POlres JAksel yang dipimpin Kapolres Jaksel Kombes Pol Gatot terpaksa mengamankan dua orang pendemo agar suasana tak semakin memanas.

    Ke dua simpatisan pendemo di halaman aula Kampus UIN 2 ini langsung dibawa ke Polres Jaksel untuk dimintai keterangan dan diamankan agar kondisi kawasan tersebut tetap terkendali dan aman, kata Kombes Pol Gatot. (anton/tiyo)

    BalasHapus
  4. MINTA HITUNG ULANG


    Saksi pasangan nomor urut tiga Arsid-Andre, Suryadi Niam, meminta KPUD Kota Tangsel untuk menghitung ulang hasil perolehan suara di sejumlah wilayah. Panitia pemilihan kecamatan (PPK) setempat diduga telah menyelewengkan hasil suara dan menuding PPK setempat tidak netral dalam merekap suara.

    Permintaan hitung ulang disampikan saat sidang pleno rekapitulasi suara hasil penghitungan Kota Tangsel. “Kami menemukan adanya pemilih di Pondok Aren, Ciputat, dan Ciputat Timur yang dibiarkan masuk TPS dengan tiga surat panggilan sekaligus, makanya kami minta penghitungan suara diulang,” ujar Suryadi.

    Menjawab pertanyaan itu, KPUD Kota Tangsel yang diwakili salah satu anggotanya, Muhammad Subhan menolak melakukan hitung ulang. Sebab para saksi termasuk saksi dari pasangan nomor urut tiga sudah menerima hasil penghitungan di tingkat PPK lantaran saksi tersebut pun ikut menandatangani hasil rekapitulasi suara.

    Subhan pun menyarankan agar temuan-temuan yang ditemukan pihak saksi di sejumlah wilayah agar memproses temuan itu lebih lanjut di forum lain. Sebab, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam perolehan suara di wilayah yang dianggap bermasalah itu.

    Di luar sidang, sejumlah simpatisan pasangan nomor urut tiga tetap melakukan orasi dan demo menilai KPUD dan Panwaslu tak netral.

    Menghindari aksi demo bertambah kisruh jajaran POlres JAksel yang dipimpin Kapolres Jaksel Kombes Pol Gatot terpaksa mengamankan dua orang pendemo agar suasana tak semakin memanas.

    Ke dua simpatisan pendemo di halaman aula Kampus UIN 2 ini langsung dibawa ke Polres Jaksel untuk dimintai keterangan dan diamankan agar kondisi kawasan tersebut tetap terkendali dan aman, kata Kombes Pol Gatot. (anton/tiyo)

    BalasHapus
  5. Lawan Mahfud MD Ketua MK: Airin Rachmi DIany Pede Jadi Walikota Tangsel 2010

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sidang perdana sengketa pilkada Tangerang Selatan digelar di Mahkamah Konstitusi. Calon Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany juga turut hadir di persidangan tersebut.

    Namun, Andre Taulany tidak datang pada sidang tersebut

    Dalam kesempatan tersebut kubu Airin membantah ada keterlibatan Gubernur Banten, Ratu Atut sehingga pihaknya memenangi pemilihan kepala daerah Tangerang Selatan. "Ada kaitan dengan Gubernur Banten, yang kasih bantuan secara struktural adalah tidak benar. Kita sudah cek secara protokoler dan humas, ada tiga kegiatan Ibu Atut, ada outbound Golkar, Rakornas Gubernur di Istana Tampak Siring," ujar Kuasa Hukum Airin, Samsul Huda saat sidang di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin (29/11/2010). Samsul juga membantah pihaknya atas tuduhan saran yang diberikan kepada Airin dari Ratu Atut untuk melakukan mutasi besar-besaran di lingkungan pemerintahan kota Tangerang Selatan. "Sama sekali tidak ada saran, masukan, baik tertulis ataupun lisan untuk mutasi besar-besaran itu agak ngawur. Tangerang Selatan adalah pecahan dari Tangerang. Kalau ada Bappenas, dinas baru, apakah disebut mutasi? tidak. itu kebutuhan formasi dari PNS," jelas Samsul.

    BalasHapus
  6. sambungan:

    Menurut Samsul, sebagai pjs Walikota, kerja pertama Airin adalah mengeluarkan surat edaran netralitas PNS dalam pilkada. Terkait tudingan Airin Fans Klub (Aifak), lanjut Samsul dibuat satu orang dan bukan inisiasi Airin. "Mungkin dia kagum terhadap ibu Airin. Tudingan pemohon itu dilakukan klien kami jauh sebelum pilkada. Sebelum Ibu Airin maju mencalonkan diri jadi calon walikota," tandas Samsul. Sebelumnya, kubu Arsid-Andre Taulany tentang adanya kecurangan yang dilakukan oleh Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie.

    Mereka menuding Airin melakukan kecurangan saat pemilihan, seperti adanya mutasi besar-besaran PNS di Kota Tangerang Selatan. Airin juga dituding telah diintervensi oleh Gubernur Banten, Ratu Atut Choisiyah sehingga kemenangan bisa didapatkan. Editor: johnson_simanjuntak

    BalasHapus